Rabu, 17 Oktober 2018

Pengaturan Golden Ration Atau Golden Selection Foto

Pengaturan Golden Ration Atau Golden Selection Foto

JuvicTuimig - Susunan photo golden ratio atau golden section atau rasio emas merupakan susunan foto dimana point if interest alias subyek pokok ditempatkan pada titik persimpangan dua garis horisontal yang mempunyai perbandingan 1:1,6 atau 38/62.

Kalaupun anda bingung dengan penjelasan di atas, gambar berikut ini bakal cukuplah menolong menyadari uraian susunan golden ratio:

Komposisi Golden Ratio

Perhatikan titik pertemuan antara garis diagonal hijau dan merah. Titik inilah posisi yang disebut dengan golden ratio dalam komposisi foto ataupun lukisan. Kalau anda amati, komposisi rules of thirds yang terkenal itu adalah penyederhanaan dari komposisi golden ratio.

Golden Ratio

Golden ratio kalau dirunut diturunkan dari aturan matematikawan terkenal Fibonacci (pada suatu saat anda pasti pernah membaca mengenai bilangan Fibonacci saat di bangku sekolah), dimana dia menemukan golden ratio adalah susunan yang banyak ditemukan di alam: bunga matahari, kerang dll. Lukisan terkenal seperti Monalisa atau The Last Supper menggunakan komposisi dan desainer sampai sekarang juga banyak memanfaatkan golden ratio dalam pekerjaan mereka.
fibonacci green
Kalau anda menggunakan Lightroom 3 atau lightroom 4, saat akan meng-crop sebuah foto, terdapat pilihan golden ratio yang bisa kita pakai untuk menyusun komposisi ini.

Menyusun foto dengan komposisi golden ratio memberi efek visual yang kuat karena dipercaya adalah komposisi yang selaras dengan alam dan berimbang.

Tak Perlu Takut Menjadi Photographer Handal

Tak Perlu Takut Menjadi Photographer Handal


JuvicTuimig. - Dari dulu sebenarnya kepingin untuk jadi seseorang photographer atau bahasa yang lain tukang poto. Akan tetapi impian yang tanpa disertai perbuatan yang pasti bakal menyebabkan perasaan takut atau perasaan tidak yakin diri yang berlebihan, kekhawatiraan seorang itu semakin besar dibanding kejaadian yang sebetulnya, semisalnya khawatir salah beli camera, khawatir salah spesifikasi, khawatir hasilnya tidak memuaskan. Walau sebenarnya cuma kekhawaatiran sendiri saja.

Sebetulnya semua tidak ada yang sulit apabila kita suka, bukan 1/2 - 1/2 seperti yang saya alami :). Area saya yang cukuplah jauh dari perkotaan cukuplah menulitkan buat belaajar photograpy lantaran tak ada instansi kursus atau pembimbing yang dapat diajak untuk belajar. Disaat belajar otodidak jenis - jenis website serta website didapati, membaca-baca semua itu termasuk juga beli buku - buku yg terkait dengan photograaphy nyatanya tak memberi jalan keluar, yg ada justru menyebabkan kegelisahan yg mencapai puncak serta angan - angan yg tak terhenti.

Langsung Beli Camera Menghilangkan Kesalahan Pemula

Kessalahan calon photographer pemula adalah karena memang belum mempunyai camera, hanya baca - baca di toko online dan review - review dari pelaanggannya, kalau menurut saya tidak perlu banyak baca cukup 2 - 3 artikel tentang camera untuk pemula, kemudian langsung beli mau secara online ataupun tidak. Kalau online bisa seperti di lazada.co.id atau bhineka.com karena saya bagian affiliasi mereka :).

Setelah membeli camera silakan aja jeprat - jepret object apapun yang diinginkan, setidaknya coba 20 jepretan dulu dari berbagai macam posisi, kemudiaan coba perhatikan hasil jepretaannya untuk mengetahui yang mana yang menurut anda baik, karena menurut anda baik belum tentu baik buat saya. Karena penilaian setiap oraang berbeda-beda, yang penting jangan ragu dengan hasil karya anda karena itulah awal untuk menjadi bagian profesional.

Perbedaan Membeli Kamera Import Online dan di Toko Lokal Online



JuvicTuimig. - Pengalaman pada saat mau beli suatu camera Fujifilm, di sebuah toko online di luar negeri yang sudah benar-benar populer dengan berbagai macam produknya serta dikenal juga dengan sangat murah. Pada saat itu sedang ada promosi besar-besaran, hingga membuat saya tertarik buat melirik camera fujifilm. Diskonnya ketika itu capai 90%. Wow sesuatu yang benar-benar gemilang buat waktu itu.

Awal mulanya saya kerap belanja di toko online yang sebagian besar penjualnya datang dari negeri Gorden Bambu atau dimaksud China, beberapa argumen saya belanja di toko itu karena harga nya tambah murah dibanding berbelanja dalam negeri dengan produk yang sama, mungki sebab penjual dalam negeri banyak ambil keuntungan. Tidak hanya itu biaya kirimnya juga gratis meskipun pengirimannya lumayan lama pada 15-30 hari, terkecuali bila memanfaatkan expedisi DHL tambah lebih cepat tetapi dengan cost yang lumayan besar.

Saat program best deal tersebut diluncurkan, kamera Fujifilm yang menjadi incaran hanya tersedia 10 Pcs sehingga membuat saya menunggu dimuka laptop untuk segera mengklik tombol buy jika program dealnya dimulai. Pada saat program dimulai langsung klik tombol buy. Alhasil pada saat itu jaringan koneksi internet tiba-tiba melambat dan cameranya terjual habis hanya hitungan detik, merasa kecewa juga karena tidak kebagian. Namun saya tidak berputus asa untuk mendapatkan camera tersebut, saya coba search toko online lokal. Ternyata betepa mengejutkan harga di toko online lokal ternyata harganya sama, bahkan tanpa diskon. Coba Cek detail dibawah ini sebagai perbandinmgannya.

Harga Import Vs Lokal

Untuk dengan merk branded seperti Fujifilm, canon dan lainnya sebaiknya beli dalam negeri saja karena harganya tidak jauh beda. Kalau beli improt diatas $50 makan akan dikenakan pajak yang totalnya mencapai 27,5% besaran pajaknya daripada onkos kirimnya. 

  • Toko online lokal :
Fujifilm S4600 (Original) di jual dengan harga mulai dari Rp.1.500.000 - Rp.1.700.000 cek langsung harganya hari ini. 

  • Toko Online Luar negeri :
Fujifilm S4600 (Original) di jual dengan harga mulai dari $170 - $190 cek langsung harganya hari ini.

Dengan begitu jelaslah membeli di toko online lokal harganya masih lebih murah dibandingkan beli online di manca negara, dengan ditambah pajak import yang ditotal mencapai 27,5% dari harga beli kamera Fujifilm S4600.